Haii kembali lagi saya posting di blog mengenai solusi seputar masalah pompa di rumah tangga.
Banyak kendala penggunaan pompa yang dulu pernah saya alami mengani pemasangan/penggunaan pompa pada saat penyedotan air PDAM baik diperumahan maupun di masyarakat sekitar yang terkendala suplai air yang tidak menentu terutama pada saat jadwal air mengalir. Sering kali kita alami di daerah Samarinda bahwa air PDAM mengalir pda jam dan jadwal yang tidak jelas kadang pagi, siang, malam bahkan air mengalir cuma sesaat, penggunaan pompa sedot pada saluran PDAM biasanya dipergunakan pada rumah yang sangat jauh dari pipa induk PDAM seperti di area dataran tinggi/pegunungan.
Yang pernah saya alami di tempat tinggal saya dalam perumahan air mengalir hanya sesaat dan POMPA air terus hidup karena kita tidak tahu kapan air tidak mengalir, dan ditambah lagi waktu mengalir tidak jarang diwaktu malam hari atau pada saat kita ngantuk-nagntuknya pada hal besok pagi-pagi kita harus bekerja kembali, bisa kebanyang besoknya gimana kan?.... Alhasil POMPA yang terus mengalir tampa pengisapan akan panas/overheat, tekanan air tidak merata yang timbul bunyi cetak cetek pada automatis pompa, walapun saat ini banyak pompa yang memiliki sistem safety anti overheat dan garansi service namun hal ini apabila berulang kembali akan memperpendek umur penggunaan pompa air anda. Saya sebelum mengenal solusi ini sudah pernah mengganti 4 pompa yang rusak overheat, dan berbagai kerusakan lain yang disebabkan suplai air dan tekanan/pressure dengan pompa yang pernah saya miliki merek ternama: SHIMIZU, MULTIPRO, WALLRUZ, WASSER. hingga akhirnya sampai saat ini tidak pernah terkendala kerusakan pompa dan mesti bergadang menunggui air mengalir hingga toren air penuh.
Membeli pompa baru bukan solusi, tetapi bagi yang memiliki dana lebih ya silahkan ke toko untuk membeli Pompa air lagi namun kendala tersebut tidak kunjung teratasi, lebih baik kita harus memahami kendala dan masalah yang sering timbul pada kerusakan pompa sebagai mana yang saya ceritakan diatas. Adapun solusi hal tersebut kita dapat memasang alat flow switch pada POMPA AIR kita baik untuk mengisap air intake di saluran pipa PDAM maupun distribusi ke rumah dari TOREN AIR di rumah anda. sebelum saya membahas lebih lanjut perlu kita pahami apa yang dimaksud flow switch tersebut.
Water flow switch adalah sensor untuk pompa pendorong atau hisap, letaknya ada di outlet dari pipa pendorong, mungkin alat ini bentuknya sepele tapi ketika kita mengetahuinya kita pasti berpikir ini yang di butuhkan pompa pendorong.
Contoh water flow switch yang beredar di pasaran
pada dasarnya pompa adalah alat yang di gunakan untuk mengirim/ mentransfer cairan, dalam fungsinya ada banyak jenis pompa sesuai kegunaan tapi tetap azas dasar masih multak. Dari pompa air yang biasa kita gunakan untuk mengambil air dari sumbernya ( sumur ) bisa di gunakan untuk pompa pendorong hanya saja pada pompa air tersebut mengunakan sensor yang di sebut pressure swith di mana azas yang di gunakan adalah tekanan, ketika tekanan air sudah mencapai maka sensor tersebut memutuskan arus ke pompa di situlah kita banyak pusing di karnakan ternyata pompa mati hidup ( cetak cetek ) apa lagi kalau ada instalasi yang bocor halus ujung ujungnya tagihan listrik naik, saking kesal pakai saklar eh mau mandi lupa hidupin air kecil.
water flow switch mengunakan dorongan air di mana ketika keran di buka air dari tangki akan mendorong lidah sensor pada flow switch dan menyambungkan pompa dengan power source oala pompa hidup. dengan kata lain apabila air PDAM hidup pompa akan bekerja dengan dorongan air dari sensor alat flowswitch yang kita pasang dan POMPA akan mati apabila air PDAM tidak mengalir karena tidak ada dorongan aliran air pada alat sensor tersebut, jadi Anda tidak perlu bergadang, cemas tidak mendapatkan air dan paling penting tidur nyenyak serta aman dari tagihan dan kerusakan POMPA kesayangan anda apalagi harganya tidak lah murah.
Pada pasaran water flow switch anda harus memperhatikan jenis flowswitch dengan daya pompa yang akan anda pasang,
Contoh pemsangan pompa dengan spec;
diameter pipe 1"
220 vac
daya minimum 250 w s.d 800 watt
metal body ( kuningan)
harga di pasaran 160 s/d 210 rb gk termasuk ongkir cek aja di Onlineshop
Cara pasang mudah :
material yang harus di siapkan:
1 gergaji besi
2 sok drat dalam 1" (sdd )
3 sok drat luar 1" (sdl )
4 lem
5 isolasi listrik
6 tentunya flow switch
7. Watermur 3/4 inch atau tergantug instalasi pompa dirumah anda,
caranya
1 potong pipa outlet ( pipa keluar dari pompa )
2 pasang sdd dan sdl di flow switch untuk mengukur jarak
3 potong jarak yang sudah di ukur di pipa
4 pasang sdd di pipa
5 pasang sdl di pipa
6 pasang flow switch pada sdd
7 sambungkan flow switch dengan sdl mengunakan water mur yang ada di flow switch
8 putuskan 2 core kabel yang ke pressure switch ganti ke flow switch isolasi dan tes.
Tips/Trik:
Apabila aliran air PDAM di rumah anda tekananya tidak begitu deras atau alirannya pelan, sebaiknya setting per didalam flowswitch anda dengan cara membuka 4 baut kemudian buka penutup atas, tekan cover pada bagian bawah keatas, buka perlahan per kemudian putus sekitar 2 sampai dengan 4 ulir tergantung selera anda, jangan lupa lem kembali per dengan perekat agar melekat semua dan sistem klep/valve bekerja dengan baik. jangan lupa uji kembali tingkat respon mesin dan tekanan per untuk memperkirakan respon hidup dan matinya pompa. Untuk di toren air/bak penampungan jangan lupa pasang keran pelampung agar ketika penuh pompa bisa mati sendiri.
pak yang saya tanyakan pada saat kran di tutup dan air masih ada di water flow switch tetapi air diam apakah mesin akan mati dengan sendirinya
ReplyDeleteFlow switch akan mati karena tidak ada aliran.
DeleteDi Samarinda yang jual Water Flow Switch dimana?
ReplyDeleteSiap bantu pak
Deleteterima kasijh , nice info wal
ReplyDeletepressure switch tidak lagi berguna ya ? thanks atas info nya
ReplyDeleteuntuk kondisi PDAM yang sering mati dan mengalir tidak tentu tidak ada gunanya
DeletePak mau tanya kalau pompanya masih nyala terus sementara kran sudah tertutup semua kira2 masalah apa ya pak
ReplyDeletePak mau tanya kalau pompanya masih nyala terus sementara kran sudah tertutup semua kira2 masalah apa ya pak
ReplyDeletecek kembali klep flow switch apa berfungsi dengan baik? cek dengan dorong klep/valve kalau mesin hidup berarti berfungsi dan kalau tertutup mesin akan mati, cek sebelum flow switch dipasang di saluran pipa
DeleteMohon di cek sistem pemasangan cabelnya, jangan pasang automasinya di in let pipa tapi outlet pipa, kemudian setting kekerasan per didalam automatisnya agar pompa dapat hidup dengan baik sesuai kondisi air mengalir di in let pipa kalau lemah pernya dikurangi saja
ReplyDeletePak saya pake flow switch tapi setelah kran air di tutup flow switch gak mau mati otomatis... Penyebabnya apa pak mohon pencerahanya.
Deletecek pemasangan dan klep nya apa berfungsi dengan baik harus nya tidak air mengalir mesin mati dan cek pemasangan kabelnya?
Deletemohon tutor potong per nya pak, punya saya kurang sensitif
ReplyDeletepak klo pasang flow switch di bagian inlet pompa hisap bisa gk? sya pakai pompa hisap untuk air perumahan pak
ReplyDeleteklep akan dipengerahui daya isap pompa bisa sering eror karena isaan pompa kalau air mati tidak mengelair cenderung mesin akan memompa dan mengisap klep kearah dalam
DeleteOverheat, bukan overhead
ReplyDeleteThanks koreksinya🙏
DeleteOm,mohon pecerahanya,milik saya setelah kran di tutup,pompa nyala hidup nyala hidup itu gimana ya? .. sudah saya ganti baru,seminggu kemudian begitu lagi,,kenapa ya?
ReplyDeletePak kasus saya sama tapi saya tanam tandon air di tanah, kendalanya untuk pompa hisap dangkal ini sering cetak cetek saat seluruh kran mati, sepertinya ada pompa di dalam dinding yg bocor atau tukangt bangunannya salah pasang jd tidak bisa diperbaiki karena repor.. apakah solusi flow switch bisa untuk pipa hisap dangkal ini?
ReplyDeleteApakah bisa di pasang untuk pompa sedot air laut
ReplyDeleteUntuk pompa pendorong aliran air tandon menggunakan shimizu ps 130 bit, sebaiknya flow switch ditaruh sebelum pompa atau sesudah pompa gan, mohon pencerahannya, tks.
ReplyDeletePerbedaan pompa pendorong dan pompa biasa tergantung pada kebutuhan spesifik Anda. Jika Anda menginginkan peningkatan tekanan air, terutama di dalam bangunan, pompa pendorong adalah pilihan yang lebih baik. Namun, jika Anda membutuhkan aliran air besar dengan tekanan yang lebih rendah, pompa biasa mungkin lebih sesuai.
ReplyDelete